Pendakian Gunung Sindoro via Kledung

IMG_20200817_054903

Assalamualaikum adver, hai ho kembali lagi bersama gue fitri dengan cerita yang sedikit banyaknya ga penting, tetapi gue merasa wajib untuk nge-share ke kalian. Semoga kalian suka gue, ehhh… maksudnya suka dengan tulisan gue..hihi

Setelah satu tahun lalu ke gunung Merbabu, kini gue memutuskan untuk mendaki Gunung Sindoro. Sedikit memaksakan diri karena terlalu lelah dengan pandemik yang menimpa dunia belakang ini. Gue males nyebut Covid-19 ataupun Corona, gue takut dia ke geeran diceritain mulu. Skip Bahas wabah itu ya…. Yang jelas Jangan lupa pake masker, cuci tangan dan Jangan sering-sering berkerumun (Tapi kalo lupa gpp ya…).

Tanggal 30 Juni 2020, gue udah bete dirumah setiap weekend, ga boleh kesana-kemari. Gue adalah orang yang cukup berani keluar rumah, ya iyalah secara gue ga libur kerja dari wabah dateng ke dunia sampai dengan sekarang ini, tetapi temen-temen gue ga berani keluar, terkurung, terpenjara sepi.hahaha kayak lagu …. nohh tetep ga heppi kan jadinya. Gue WA temen gue Ocit untuk sekedar ingetin jadi naik gunung atau engga setelah wabah mereda sambil hati berharap bulan Agustus 2020 wabah sudah mereda. Jawaban temen gue ga bikin gue heppi bos, dia ragu buat nanjak di bulan itu. “Dia mau Lamaran” oke fix gue bakal keilangan temen PEA gue. Udah ga ada harapan ngajak dia. Gue ajak sahabat gue, yang gue tau pasti jawabannya bikin kecewa gue dengan segala alibinya. Dan gue pun ga berharap banyak ke dia….

Bulan Agustus 2020 pun tiba, New normal sudah berjalan beberapa hari ini. Tekat gue masih sama nanjak di libur panjang bulan Agustus ini tepat di hari kelahiran gue. Setiap hari gue pikirin, pada akhirnya gue putuskan untuk #caribarengannaikgunung  lewat instagram. Dari beberapa gunung yang mereka rencanakan, gue memilih gunung Sindoro barengan dengan wisnu. Langsung gue DM dia, menanyakan berapa orang yang akan bareng, tanggal berapa sampai dengan tanggal berapa mendakinya, dan sebagainya. Sampai pada akhirnya gue bergabung di WA grup mereka…. huahhh rame!! ada secercah harapan mendaki bulan ini…. Banyak yang kita diskusikan di grup untuk esekusi meetpoint.

Ada 11 orang yang akan mendaki bareng ke Gunung Sindoro yaitu gue, Damar, Dena, Derry, Ndikrun, Putra, Wisnu, Harits, Ridho, Junianti dan Danang. Kita dari bermacam-macam daerah, ada yang dari Surabaya, Jogja, Nganjuk, Lamongan, Kerawang dan gue sendiri dari Jakarta. Kita Meeting Point di Basecamp Kledung, Temanggung, Start Nanjak Tanggal 16 Agustus 2020 Pagi atau siang nanti di bicarakan.

Adver, saat kalian memilih untuk mencari barengan orang-orang yang belum sama sekali kalian kenal. Pertama Positip thinking untuk mereka, Dan Kalian harus punya Plan B untuk kemungkinan terburuk, jaga-jaga jika pas kalian sampai sana mereka secara sepihak membatalkan last minute. Sedikit menyebalkan, semoga kalian bukan termasuk orang-orang yang seperti itu “Membatalkan di last minute”.

Setelah semua fix berangkat, tanggal 12 Agustus 2020 gue memesan tiket kereta Api Serayu Jurusan Pasar Senen-Purwokerto untuk keberangkatan Tanggal 14 Agustus hari Jum’at Pukul 21.25 – 08.29 Wib. Tetapi ada kesalahan, ketika gue klik dan sudah bayar, gue baru ngeh jam keberangkatan yang gue pilih salah yaitu Jam 09.15-20.34 Wib. Gue langsung mau hubungi CS tetapi keberangkatan Jam 21.25 sudah habis. Sudah di pastikan gue ga naik kereta. Berhubung Rumah gue jauh dari stasiun, dan gue sibuk kerja dan ga akan sempet buat nge-refund, gue pastikan Tiket itu hangus tidak terpakai.

Tanggal 13 Agustus 2020 sepulang kerja, sekitar pukul 22.00 Wib dari kantor gue langsung cus tiba di kampung Rambutan untuk memesan tiket Bus jurusan Wonosobo. Setttdahhh, Jalanan sepiiii, kampung Rambutan bagai kuburan karena udah Tutup Agen Busnya. Gue memutuskan besok pagi sebelum ngantor untuk kembali lagi, dan harga naik 2 kali lipat karena pandemik ini. Kita wajib beli 2 kursi untuk jaga jarak Rp.250.000,-. Terjadilah negosiasi antara gue dan Agen yang tidak sepakat. Gue memutuskan untuk Berangkat kerja dulu, dan gue akan on the spot beli tiket pas akan berangkat. Lagi-lagi gue ga dapet hasil….

 

Tanggal 14 Agustus 2020

Gue izin pulang cepet dari kantor Jam 15.00 Wib lebih dikit karena gue harus mempersiapkan kerjaan untuk selasa. Sampai rumah sebelum Maghrib, Gue packing sebentar dibantu nyokap dan kakak gue, lalu gue mandi. Sebelum Isya gue berangkat dengan Memesan Gojek ke Kampung Rambutan. Gue langsung beli Tiket Bus di antar Calo, Karena gue ga bisa bedain yang punya agen dan calo, gue manggut bae. Masih terjadi Negosiasi, secara gue tahu percis harga bus dari Rp.250.000,- gue tawar Rp. 140.000,- dan deal. Setelah nunggu 30 menit, Bus pun tiba di depan mata. Karena gue sendiri, gue ga mau taruh Carriel di bagasi, gue bawa dan taruh bawa kursi. Seperti biasa, gue minta bangku nomor 2 dari belakang. Sementara di belakang ada 3 pendaki dari bogor mau nanjak ke Gunung Prau. Sepanjang jalan gue ngobrol sama mereka, makan bareng mereka.

Tanggal 15 Agustus 2020

Pas gue bangun dari tidur panjang gue di Bus, gue tidak menerima kenyataan kalau gue berada di pekalongan. Gue check google maps dan kita menjauh dari wonosobo menuju Semarang. Pada akhirnya kita sampai di SPBU bawen dan untuk jurusan wonosobo turun untuk naik mini bus yang sudah di carter bis. Dari Bawen 2 jam lagi menuju Basecamp Kledung. Gue dan pendaki lainnya kesel, capek, luchu gimana gituh…hahaha

Owh iya, sepanjang perjalanan ke Basecamp gue dan temen nanjak gue tetep komunikasi lewat grup. Dan Dena sudah tiba pagi di Basecamp Kledung, dan tidak dapat dihubungi lagi pada jam 12.00 Wib.

Jam 14.00 wib, gue sampe Basecamp. Dan gue memutuskan untuk stay di warung seberang basecamp untuk istirahat. Gue berasa anak ilang sendiri, sedangkan pendaki-pendaki yang stay mulai keluar untuk start nanjak. Beberapa pendaki ada yang ngajak bareng untuk nanjak saat itu. Prinsip gue, ketika gue berjanji akan bareng-bareng nanjak dengan siapapun, dan gue harus nunggu sampai saat itu tiba. Jangan Plin-plan meskipun belum pasti. Kecewa juga sih, Dena udah nanjak duluan meskipun itu feeling doang dan belum pasti.

Gue Istirahat, mandi, makan dan ngobrol dengan pendaki lain dan dengan pemilik warung. sementara HP gue charger di Basecamp. Owh iya gue kalo ngobrol sama orang yang baru kenal ga pernah langsung nanya nama. Gue ngobrol begitu ajah, karena sekalipun gue kenalan nama, dalam waktu singkat gue akan lupa namanya. Dan gue hanya tau muka orangnya. hahaha (maklum umur).

Maghrib Tiba guys… Dua orang pendaki yang tadi gue ajak ngobrol menghampiri gue. Dan ngajak gabung untuk istirahat di atas basecamp. Gue dengan senang hati ikut, dari pada gue sendirian di warung. Enggak sendirian juga sih, ada mbak dan mas penjaga warung yang nemenin ngobrol gue sambil makan di ruang tamu. Gue ikutin mereka, sebelum sampe basecamp gue mau check suhu, tapi gue ga bawa surat sehat dari dokter. Akhirnya gue minta anterin panitia ke klinik untuk membuat Surat Sehat, sedangkan gue nitip carriel ke pendaki yang ajak gue tadi. Wabah ini bikin ribet ya… semoga segera berakhir…Aamiin

Setelah dapet itu surat, gue baru diperbolehkan untuk check suhu dan gue segera menghampiri 2 pendaki tadi di atas. Terlihat hanya ada beberapa kelompok pendaki, masih banyak space untuk beristirahat. Seperti bangunan baru dengan lampu yang terang benerang. Dinding dengan kaca hingga terlihat kabut menutup gagahnya gunung sumbing di sebelah kanan dan Gunung Sindoro di sebelah kiri. Gue menghampiri mereka berlima. Berkenalan, mereka yaitu Yakub, Bintang, Nanda, Ojik dan Hamdan dari Bekasi.

Lima pendaki ini sebenarnya berencana start tracking hari ini. Tetapi Kuota pendaki sudah full 1.200 orang. Maka close pendaftaran untuk hari ini. dan menunggu pendaftaran esok hari Jam 10 Pagi.

IMG_20200815_161041

Malam semakin larut, kita pun mulai tidur. Sedangkan satu persatu kelompok pendaki lain berdatangan space pun tidak ada lagi. Pukul 23.30 Wib Derry datang, gue bergegas menghampiri dibawah. Dan mengajaknya ke atas untuk naroh Carriel di tempat gue tidur. Ga ada space lagi buat nambah orang, jadi gue dan Derry memutuskan untuk ngopi dulu di Warung. Sebelum sampai di Warung Derry menghampiri Panitia yang sedang diskusi dengan kelompok pendaki lain dan membagikan kertas pendaftaran pendaki. Dan Derry mengambil 1 lembar untuk besok kita isi.

Ngobrol, Ngopi, Nyusu layaknya udah kenal lama, bersama Mas-mas warung dan mbanya. Gue ga sempet nanya namanya siapa, tapi  next kalo gue berkesempatan untuk kesana lagi, gue akan bertanya dan tidak akan melupakan. hahaha

Mas-masnya menginfokan suasana Embung Kledung saat malam sangatlah bagus, Banyak Lampu-lampu menyala. Gue minta antar Derry kesana tepat jam 12 malam. melewati rumah-rumah warga, perkebunan warga dan pohon bambu… Tidak seorang pun terlihat sepanjang jalan. Bahkan kadang kita membutuhkan lampu untuk menyusuri jalan yang gelap dengan di sekitarnya pepohonan. Terdengar suara musik dari kejauhan, Tanda sudah mau dekat. Dan sampailah kita pada tujuan. Tidak sesuai ekspetasi gue, mungkin karena sudah terlalu malam. Kita berfoto sebentar dan menghampiri orang yang sedang membakar jagung. Dana beberapa yang lain terlihat sedang di tenda, dan ada beberapa kelompok sedang berjalan-jalan. Setidaknya pada tujuan kita ada kehidupan itu sungguh melegakan. Hahaha… Tibaa-tiba dari salah satu orang yang membakar jagung bertanya “Mas tadi lewat makam??” gue tersentak kaget mendengar tanya itu dan ingatan gue flashback perjalanan tadi. Tiba-tiba gue berharap nginep disini dan pagi menjelang baru kembali Basecamp. Hahaha (Gue cupu kalo malem dan gelap) Mohon mappp nih…

 

Gue memutuskan untuk kembali ke Basecamp Karena udah ngantuk, Sepanjang jalan gue deg-degan, mata melirik ke kanan-kekiri, berharap ga ada makam yang gue lewati. Sedangkan Derry terus ngajak ngobrol dan gue ga fokus mendengarkan karena parno sendiri. Setelah sampai di perkampungan warga, gue mulai tenang dan gue mulai merespon Derry yang dari tadi bercerita. Setelah sampai Basecamp kita berpisah, dia mau lanjut ngopi dan gue mau lanjut tidur.

Space tidur gue udah kepake buat Carriel Derry dan gue. Gue bingung karena kondisi udah Rapet banget pendaki tidur bagai pepes ikan. Gue putuskan Carriel punya gue, guie taruh di kaki gue melintang jalanan. Sedangkan Carriel Derry di Deket kepala gue. Tiba-tiba- satu orang dari kelompok pendaki lain tidur di kaki gue dengan kepala di atas carriel gue sebagai bantal.

Tanggal 16 Agustus 2020

Pagi tiba, dikaki gue ada dua orang pendaki yang tadi malam dan Derry. Aihhhhh gue ga enak hati, langsung terbangun. Memperhatikan suasana Basecamp, satu-per satu pendaki bangkit dari tidurnya. Suara kehidupan mulai terdengar, semua sibuk saling membangunkan, packing kembali. Yakub dan teman2nya bangun dari tidurnya. Gue izin ke bawah duluan bersama derry untuk menghampiri Putra yang baru saja datang kemudian Ndikrun dan Damar menyusul datang. Satu per satu batal nanjak bareng, Dena sudah duluan nanjak dan Cewe satu lagi tidak ada kabar. Hanya tinggal 1 orang lagi Wisnu yang kita tunggu kedatangannya dari Jogja. Sudah di pastikan hanya berenam kita mendaki Gue cewe sendiri, Derry, Putra, Ndikrun, Damar dan Wisnu. Kita Ngobrol Di warung sambil membicarakan bawaan yang belum lengkap.

Terdengar sekelintingan kabar bahwa formulir pendaftaran hari ini sudah habis, dan Nanda menghubungi gue, bahwa mereka ke abisan formulir dan dia minta gabung dengan formulir kita. Sedangkan anak2 SMA dari bekasi yang ada di warung tadi juga minta gabung tapi gue ga respon dan merek belum tahu kalo formulir pendakian hari ini sudah habis. Gue mengahampiri yang lain untuk minta ijin Nanda dan 4 orang lainnya gabung, karena mereka udah baik udah ajak gue bareng kemaren. Dan mereka setuju.

Pada akhirnya kita ber 11 kembali dengan orang yang berbeda yaitu Gue cewek sendiri, Derry, Putra, Ndikrun, Damar, Wisnu, Yakub, Bintang, Nanda, Ojik dan Hamdan. Sedangkan anak SMA dari Bekasi dengan sangat terpaksa harus mendaki dari jalur lain. Karena Pendaftaran di Kledung sudah ditutup. Maaf ya adik-adik…hahaha

IMG_20200816_080203

Kondisi Basecamp Kledung Ramai sekali, menunggu jam 10.00 Tiba untuk Registrasi Simaksi dan pengecekan Barang bawaan. Kita menyatukan barang-barang dan melengkapi barang-barang yang kurang. Logistic kebantu banget sama 5 orang dari bekasi, secara mereka prepare banget logistik dan obat2an. Niat gue mau beli logistik jadi gak terealisasi cuma beli air 4 botol yang 1,5 liter. Wisnu yang belum dateng sampai dengan jam 09.00 Wib sementara yang lain sudah lengkap Surat dokter, Surat cek suhu, foto kopi KTP. Pas dateng gue langsung suruh baris di antrian panjang untuk cek suhu, sementara KTP gue photo Kopi di tempat panitia potokopi.

Pengecekan Logistik dan perlengkapan pribadi yang wajib harus di bawa di kumpulkan jadi satu. Dan mulai hitung bersama-sama. sebelum registrasi di buka. Setelah Diperiksa dan dihitung kita masukan ke Carriel secara acak, jadi isi carriel kita bukan barang2 sendiri sepenuhnya…hahaha

IMG_20200816_082346

Registrasi dibuka tetapi wisnu belum juga selesai dari antriannya. Kita belum bisa registrasi simaksi apabila belum lengkap berkas. Gue udah antri paling depan, dan bolak-balik ke kelompok berkali-kali memastikan berkas wisnu udah ada, kenyataanya ga ada. Sedikit bete, karena gue kasian sama 5 anak dari bekasi yang kemaren batal muncak dan padahal mereka udah paling rapih nunggu satu orang yang datang terlambat.

Jangan ditiru ya adver wisnu, dia dateng terlambat sendiri membuat yang lainnya menunggu lama. Kalo bisa kalo kalian janjian dengan banyak orang, kalian harus datang lebih awal dan bersedia menunggu hingga waktu kesepakatan tiba. Daripada harus mengecewakan yang lain menunggu sudah lewat dari waktu kesepakatan. Jangan pernah berasa penting ingin di tunggu, waktu adalah uang teman!! Kita tetap memutuskan menunggu karena kita solid, walaupun dengan kekecewaan. Hahaha gregetan gue….

Akhirnya kita dibantu sama panitia pengecek barang, supaya bisa regist terlebih dahulu yang berkas wisnu menyusul. Regist done… tapi masih tetep menunggu setia wisnu yang masih mengantri cek suhu….hahaha Tidak ada satupun yang mau menghampiri Wisnu yang sedang mengantri sudah sampai mana, wa wisnu ga bisa dihubungi. Oke fix gue kembali ke basecamp untuk minta panitia manggil wisnu dengan TOAnya.

“Panggilan kepada Mas Wisnu dari Jogja, ada bidadari fitri menunggu di depan panitia registrasi” 3 kali memanggil. Kamvretttttt gue maluuu badai diliatin pendaki lainnn, nyesel gue minta dipanggilin toh Wisnu ga terlihat juga batang hidungnya. Gue langsung menghampiri ke tempat cek suhu. Astaghfirullah, itu cek suhu atau nonton dangdut pantura….Ga ada barisan, adanya kerumunan orang lupa jarak. Gue menerabas masuk ke paling depan dimana wisnu berada.

IMG_20200816_113615

“Masih lama banget??” Tanya gue

“Enggak, sebentar lagi kok!” Jawab wisnu

Gue kembali ke belakang, sambil menunggu dia selesai. Karena gue takut dia ga tau kita ngumpul dimana. 5 menit kemudian selesai langsung menghampiri yang lainnya.

Kita naik mobil bak untuk sampai ke Pos 1, walaupun yang terkenal di Gunung Sindoro adalah Ojeknya. Kita lewati rumah-rumah warga, lalu perkebunan warga belum sampai ke POS 1, Mobil kita sudah tidak lagi bisa menanjak, terpaksa kita harus turun dan berjalan kaki di jalan yang sudah rapi. Lumayanlah naik mobil bisa save energi sedikit.

Start Tracking 

Jam 12.00 Wib mulai melangkahkan kaki. membacakan isi hati… ehhh salah kurang lebih 30 menit berlalu kita sudah sampai di Pos 1. Senangnya kangen makan semangka + tempe kemul. Makan 2 semangka melepas rindu lalu kembali Tracking.

IMG_20200816_140904

Track Gunung dari Pos 1 ke Pos 2 cukup landai dengan pohon yang tidak lebat, karena cahaya matahari masih bisa masuk. Jalurnya pun kelihatan, Insya Allah kemungkinan kecil nyasar saat pendakian walau sendiri ya. Kadang kita melewati kolong pohon tumbang beberapa kali, dan kadang kita melangkahinya. Terdapat beberapa kali kita harus sedikit melompat melewati seperti selokan air, tetapi tidak ber air. kurang lebih Jam 14.00 kita sampai di Pos 2 dengan beberapa kali istirahat sebentar. Disni masih ada warung dan kita istirahat sebentar disini.

IMG_20200816_143309

Track Gunung dari Pos 2 ke Pos 3 vegetasinya masih sama seperti dari Pos 1 ke Pos 2 tetapi jalanannya lebih banyak menanjak. Kurang lebih Jam 16.20 Wib kita sampai di POS 3, Disini banyak pendaki yang nge-camp. Terdapat warung terakhir menuju puncak Sindoro. Semua harga makanan dan minuman naik 2 kali lipat. Dan untuk membeli Tempe kemul kita kudu ngantri dari sekian banyak pendaki. Beberapa dari kita sudah naik ke Sunrise Camp sedangkan gue melipir sendiri ke warung, walau ga ada hasil dari menunggu itu tempe kemul karena bwanyak banget yang nunggu.  Gue memutuskan melanjutkan pendakian, Berharap gue ga ketinggalan jauh dari temen2 gue juga.

Gue sendirian menuju Sunrise Camp, tetapi masih ada yang di belakang kok berberapa orang. Nah disini mulai sedikit curam nanjaknya. Bahkan sampai disediakan tali  loh buat kita. Tapi tetep gue melipir ke kiri melewati jalan biasa. Jalannya berbatu dan berkerikil. Jadi harus berhati-hati ya. Sekitar 30 menit kurang gue sudah sampai di Sunrise Camp. Wawww penuhhh tenda… Gue  mencari yang sambil terus berjalan. Tampak Derry, Bintang dan Ojik membuat Tenda dan gue segera menghampirinya.

IMG_20200816_163609

Alhamdulillah…. Gue istirahat dan melihat Ojik, Bintang dan Derry masang tenda sambil menunggu kedatangan Nanda, Yakub, Wisnu dan Putra. Sedangkan Ndikrun dan Damar membuat tenda lebih jauh dari tempat kami. karena spacenya menurun dan sedikit. Tidak lama kemudian yang ditunggu pun hadir. Clear lengkap sudah, 2 tenda sudah terpasang dan 2 tenda lagi mulai di pasang berdekatan kecuali tenda ndikrun. Yang telah memasang tenda masak air untuk menyeduh kopi. Gue membantu memasang 2 Tenda bergantian. Kita kekurangan tali, jadi gue nanangga buat minta tali sedikit dengan jurus gue. Setelah semua terpasang. gue memutuskan untuk satu tenda dengan Ojik dan disusul dengan wisnu, satu tenda di depan gue ada Derry dan Hamdan sedangkan tenda di samping gue ada Nanda, Yakub, Putra dan Bintang.

Gue Rapih2 dalam tenda, ganti baju lalu nyemil sambil istirahat. Gue ga masak karena gue ga bisa nyalahin kompor. Dan gue gak pernah masak di gunung kecuali hanya bantuin iris-iris, ambil air dan sebaginya.

Dan semua pendaki menyanyikan lagu-lagu nasional dengan senter2 yang masing-masing dibawa sekedarnya. Bulu kuduk merinding gaes, betapa bersyukurnya gue terlahir di Indonesia dengan orang-orangnya yang berbeda-beda, keyakinannya yang berbeda, orangnya yang ramah tama, keindahanan alamnya, kekayaan alamnya. Kita bersuara dengan rasa nasionalisme, bahwa kita satu INDONESIA.

Beberapa lagu sudah di nyanyikan, suasana hening kembali. Terdengar obrolan tawa canda dari tenda-tenda yang lain. Ku harap sinyal tidak ada, sehingga mereka bisa fokus dengan kebersamaan mereka.

Setelah makan, ngopi kita tidur karena kita akan summit pukul 02.00 pagi. Kenyataanya tidur kita ber-3 tidak nyaman karena tenda kita terpasang di tanah yang menurun. Sedangkan Matras yang kita gunakan berbahan alumunium Foil tidak menghantarkan dingin tetapi menghantarkan licin. hahaha. Berbagai cara kita ber-3 lakukan pada akhirnya tertidur pulas.

Tanggal 17 Agustus 2020

Selamat Ulang Tahun Indonesiaku, dan berjayalah negriku!!

Pukul 02.00 Wib Derry masak untuk kita sarapan. Dan masih  sama gue hanya nonton dan melakukan hal yang gue bisa. Setelah makan kita siap-siap untuk summit. Masker, jacket, sarung tangan, jas hujan plastik, headlamp dan HP untuk mengabadikan moment Sunrise. Jangan lupa bawa minum juga ya guys kalo mau summit.

IMG_20200817_020502

Berangkat….

Namanya malam di hutan pasti gelap ya kan, Headlamp standby menyala di kepala sekolah, eh maksud gue di kepala gue! tangan kiri gue megang Aqua 1,5 Liter dan tangan kanan gue megang senter handphone untuk menyinari jalan Hamdan yang ga bawa senter. Kondisi saat ini sangat ramai pendaki, jadi pas tracking kita sangatlah mengantri. Kali ini bener-bener gue ga merasakan ngantuk sedikit pun saat Summit. Biasanya gue bagai zombi berjalan, nguap sepanjang jalan sambil bilang “Ngantuk” hahaha.

IMG_20200817_045600

Gue kangen pendakian Ceremai waktu itu, Sepi, Sunyi saat berhitung dimulai…! tapi itu yang di bilang kenangan dan pengalaman… Selamat menambah tua fitri…!

Alasan Pendaki tracking malam-malam adalah tidak mampu menghadapi kenyataan bahwa jalur menanjak dan melelahkan. hahaha bercanda…. alasan kebanyakan sih ngejar sunrise, sunrise ga dapet ngejar kamu hingga jatuh “Jatuh cinta sama kamu” Anjayyy garing yaaa??hahaha

Summit kali ini gue kadang berada paling depan, kadang di tengah dan kadang ketinggalan. Selama jalur rame Insya Allah gue ga masalah sih di belakang. Alhamdulillah, kadang gue kira gue sendirian istirahat dan di tinggal. Ternyata Hamdan stay di depan nunggu gue dan Putra standby dibelakang gue.

Gue bersyukur, gue masih diberikan kesempatan untuk menginjakan kaki di ketinggian ribuan mdpl. Dengan kesehatan dan kekuatan yang gue miliki dari Allah. Dengan siapapun gue mendaki, selagi bersama dan mereka solid itu akan membekas di dalam hati gue. Bukan luka tetapi kenangan dan pengalaman ini.

Mungkin mereka tidak mengenang gue, tetapi siapa pun yang pernah bersama gue adalah bagian dari cerita hidup gue dalam perjalanan hidup gue akan ada di ingatkan gue. Akan gue ceritakan pada anak cucu gue kelak. Kalau bisa, gue akan ceritakan pada dunia betapa bahagianya gue hari ini.

IMG_20200817_045904

Malam ini kalah dingin sama sikap kamu. eaakkk… Jalan Istirahat -Jalan istirahat -jalan istirahat terus gitu sampai terlihat semburat jingga di penghujung langit tiada tepi. Menandakan matahari akan terbit sebentar lagi. Sementara masih butuh kurang lebih 30 menit untuk sampai puncak. Langit Hitam kini memudar menjadi Navy, sementara telihat lampu-lampu penduduk sudah tidak seterang benerang malam tadi. Kita berada di jalur bebatuan tanpa teduhnya pepohonan rindang beratapkan luasnya langit yang terus berubah warna. Kini langit berwarna keemasan, cahaya matahari menyinari tanpa menampakan keberadaannya. Gue terlena dengan keindahan langit saat ini, sampai lupa kalau puncak sebentar lagi kita gapai. Gue, Ojik, Hamdan, Bintang, Derry sibuk mengabadikan detik-detik matahari terbit sebelum sampai puncak. Udara mulai dingin karena kita diam dan tidak bergerak jalan kembali.

Pada akhirnya Allah menampakan kebesarannya dengan keindahan, Matahari diterbitkannya hingga langit dibuatnya terang benerang dengan perlahan. Jika sedikit banyaknya gue mentadaburi kuasanya, tidak pernah aku dapat berfikir dengan logika ku betapa besar kuasa Mu. Alhamdulillah… Masya Allah…

Setelah matahari tampak menyeluruh, kami dalam kabut terbawa angin menghampiri membuat kulitku merasa dingin membeku. Dan kita memutuskan untuk lanjut jalan ke puncak, melanjutkan photo-photo di puncak sana.

IMG_20200817_053658

Puncak yang tadinya terlihat ramai, tiba-tiba tertutup dinding kabut hitam. Seketika kerumunan pendaki di atas menghilang. Langit berubah warna menjadi abu-abu seolah dalam hitungan detik akan turun hujan. Langkah kami tidak henti untuk menggapai puncak. Berharap langit cerah setelah sampai di atas sana.

Sampailah di puncak, sangat ramai tetapi view kabut semua. Kita semua menggigil kedinginan. Tetapi tetap bersyukur telah sampai puncak. Semua menyanyikan Indonesia raya dengan kibaran sang merah putih yang dibawa beberapa pendaki. Yang tadinya kita berdiam kedinginan ada semangat dalam dada untuk menyanyikan lagu Nasional lainnya juga. Tidak lama kemudian beton kabut menepi terbawa angin, tampak langit berwarna biru dengan awannya yang putih, sementara matahari kembali menyinari dan menghangatkan tubuh kami kembali. Meskipun dingin masih menusuk-nusuk tulang kami.

1.2.3 Photoooooo cekrek….!

Setelah ribuan kali kira berfoto, kita memutuskan untuk kembali turun. Karena jalur yang kita lewati bebatuan krikil kecil dan di ikuti bebatuan besar. Gue sedikit takut untuk jalan cepat, so gue jalan perlahan sampai pada akhirnya gue berajalan paling belakang. Sebenernya gue ga sadar kalo gue paling belakang, secara gue tau kalo Ndikrun dan damar masih sibu berfoto di atas. Pertanyaannya kapan dia ngelewatin gue. Tapi Its Okey not be Okey, Ada kelompok pendaki dewasa baik yang ngajak gue bareng…. Dia bilang “Ikutin langkah gue ya!!” salah satu dari mereka…. Aghhh mereka bikin gue kangen sama temen mendaki gue dulu… Ngobrol ngalor-ngidul, pada akhirya gue bareng dengan salah satu dari mereka duluan.

IMG_20200817_081533

Gue ga sempet kenalan nama, tapi pas di basecamp kemarin gue sempet ngobril sedikit dengan mereka bahkan sarapan bareng di angkringan sebelum nanjak. Jadi kaya udah kenal lama gituh ngobrolnya… hihihi susah kalo ketemu sama orang dewasa, bawaannya inget pelaminan… ehhh… Gue diajak bareng  sama mereka pulang ke wonosobonya, karena meraka sudah nyarter mobil, Tapi masih dengan prinsip gue, meskipun gue lebih pewe bersama mereka, Tapi kelompok nanjak gue bukan mereka. Jadi gue ga bisa janji untuk ketemu di basecamp dan bareng ke wonosobo. 3 menit sebelum sampai di Sunrise Camp, Mas-masnya istirahat lama, dan gue pamit duluan dan ga bisa nunggu teman2nya tadi. Karena gue takut Derry dkk nungguin gue, kalo terlalu lama.

So, buat kalian ber-lima, siapa pun kalian… gue ucapkan terima kasih banyak. Gue berharap kita bertemu di puncak berikutnya sebelum ke puncak pelaminan kelak… eakkk (Ngarepppp.com). Udahan ahhh halunya…

Dan gue sedikit kasih sentilan ke yang lain sesampainya di tenda, yang intinya gue bermaksud menyampaikan ini. “Please, kalo kalian bawa temen cewe… Jangan pernah ditinggal sendirian ya…apapun alasannya” Jangankan cewe, cowo juga kalo bisa…Kalo gue sihhh ga masalah sendiri selama kondisi langit masih cerah dan jalur masih rame… hahaha Dan biasanya juga, gue ga pernah di tinggalin kecuali gue sadar dengan kondisi gue yang bakal lama, mangkanya gue minta belakangan. Atau gue ijin duluan buat minta bantuan kalo ada di belakang gue yang drop ga kuat.

Gue paling ga suka di anggap cewe saat di gunung, gue suka di seratakan. Apalagi kalo lagi couple Hiking, gue selalu bilang di awal meskipun gue cewe, lo ga boleh gengsi merasa kuat sehingga akan nutupin apapun masalah dalam diri lo saat pendakian. Kalo capek ngomong, kalo gak sanggup bilang, kalo sakit kita bakalan pulang. Begitupun gue…Karena kita saling membutuhkan, saling bertanggung jawab, dan saling menjaga… bukan adu kuattt bhayyy….

Sesamapainya di tenda, gue langsung beres-beres dan packing. Sementara yang lain sibuk masak untuk sarapan…. Gue merasa gagal disini, Gue ga pernah masak sebelumnya di gunung, apalagi masak nasi…. Jadi selama nge-camp kita enggak makan nasi. Karena ga ada yang bisa masak nasi. Oke fix, gue bakal beli kompor dan nesting untuk belajar masak nasi. Maafkeun teteh ny anak-anak… hahaha

Setelah Selesai makan, mereka packing, beres-beres lalu kita bongkar tenda. Selesai semuanya kita berdo’a lanjut turun. Sayangnya gue lupa minta photo bareng lengkap di tenda bareng mereka Pas di Sunrise Camp setelah tenda di bongkar.

Belum lama turun gue jatuh karena melewati track dengan tali-menali. Padahal gue udah ragu dari awal untuk pake tali untuk turun… tapi gue juga takut lewat jalur biasa karena krikilnya parah. Intinya gue serba salah sih saat itu, Sumpah sakit banget kaki gue pas jatuuh. Kalau ga malu mah, gue bakal nangis sambil muter-muter di batang pohon joget india…. hahaha Gue tahan rasa sakit gue dan lanjut turun, Kalau udah begini di jamin kaki gue bakalan lebay parah. Tapi masih bisa gue tahan sampai pada saatnya kaki gue keseleo nyandung batu, atau gue di sandung batu…. entah gue ga inget karena itu terjadi seperkian detik tanpa ada aba-aba. Behhhh mata kaki gue yang udah sakit dan udah gue kuat-kuatin di tambah mata kaki gue terkilir. Behhhh air mata gue ga bisa gue tahan, anjayyyy sakit banget. Gue ga tau harus bagaimana lagi, setidaknya gue masih berdiri dan masih bisa melangkah meskipun setiap kaki kiri gue melangkah air mata gue berlinang. Gue ga mau nyusahin kelompok gue, gue gak mau mereka panik. Gue minta mereka duluan dan gue akan nyusul dengan segala usaha gue. Awalnya mereka bersi keras buat di belakang gue. Tapi jalan gue lamaaaa parah, bikin gue tambah sakit memaksakan diri cepet2. Pada akhirnya pun mereka mau duluan.

Adver, yang masih pada muda-muda, yang merasa kuat dan kadang egois. Please hati-hati ya kalau lari-lari turun track. Jangan sampai kaya gue….! Dulu gue meskipun cewe, nanjak cepet ataupun turun gue bisa lari dari atas sampai bawah tanpa henti tanpa minum. Bahkan temen gue cedera kaki di Ceremai gara-gara ga bisa ngikutin gue dan dia tertatih turun di bantu yang lain. Sedangkan gue masih lanjut lari dengan salah satunya. Dan gue merasa bersalah atas itu…. Tapi itu tidak menghentikan gue saat turun gunung di pendakian gunung berikutnya… Sampai pada akhirnya gue pernah nanjak berdua dengan temen gue ke gunung gede, ada pada cerita sebelumnya kalo kalian mau baca…itu gue dan dia lari dari atas sampai bawah. Ada sedikit kesalah pahaman hingga gue jatuh pas lari, Kalian pasti tau jalur cibodas ada tangga-tangga kayu hampir sampai di telaga. Dari situ, di pendakian berikutnya gue ga boleh keseleo sedikit…. karena bakalan kambuh sampe dengkul gak kuat…. Maafkeun…Tapi kalo ga keseleo atau jatuh, dan jalan santai, gue ga bakal kambuh kok… udah terbuktiii…

Sampai POS 2 kita istirahat lumayan lama, seperti biasa gue makan semangka minum es nutrisari jeruk nipis. Setelah semua kumpul, kita bertransaksi dan istirahat sebentar langsung lanjut kembali turun. Owh iya Ndikrun dan Damar udah duluan jalannya, mungkin dia sudah sampai basecamp duluan… Masih dengan kondisi kaki yang sama, tapi langkah semakin kecil, Nanda dan Yakub bersedia nungguin gue…. TIM SAR berdatangan dengan Ojek (tapi bukan ojek online) sepertinya ada yang cedera. Dalam hati semoga ada yang nawarin gue bareng pas ojek turun. Ehhhh doa gue terkabul men, salah satu ojek menawarkan bareng sampai pos 1, Dua menit langsung sampe mungkin, karena udah ga jauh…. Tapi Alhamdulillah, walau ngeri gilaaaa naek motor turun….

POS 1, Kembali kita berkumpul, Makan Tempe kemul, semangka dan Minum Es Jeruk Nipis hasil dari kolektip receh selagi di POS 2 tadi. Sambil milih-milih motor yang mana yang akan di tumpangi untuk sampe Basecamp. Setelah selesai istirahat Kita mmenghampiri kang ojek langsung cus satu per satu….ngeri-ngeri Mantapppp!!

Sesampai di Basecamp gue berencana bareng dengan Nanda dkk ke Wonosobo untuk naek bus ke Jakarta. Sedikit ada drama disini, karena karcis simaksi gue ilangin sehingga memaksa Derry sebagai ketua rombongan harus push up di depan banyak panitia…. maapkeun. Handphone gue titip di Damar, dan damar belum terlihat batang hidungnya bikin gue panik takut kebawa. Tapi beberapa menit kemudia dia muncul….

Akhirnya kita berpisah disini, dan gue tetep bersama Nanda dkk. Rencananya sampai Wonosobo, tetapi pas memisahkan diri Agen Bus bilang Bus ke Bekasi akan ke Jakarta Juga. Feeling ga enak, tapi sudah di pastikan kalo ucapan agen itu bener s.d Jakarta. Akhirnya kita bareng satu bis berangkat pukul 19.00 Wib. Gue sempatkan untuk mandi, charger HP, Dan makan Mie ongklok langganan bareng Nanda, sementara yang lain sedang makan masakan warteg.

Lanjut Jalan naik Bus, Gue di bangku 3 sendiri, karena lelah gue langsung tertidur pulas… Entah dimana, dipinggir Toll, untuk yang ke Kp. Rambutan di pindahkan di bis lain…. Berasa Zombie belum sadar betul, gue memisahkan diri dari Nanda dkk… Tiga kali ganti bus di tempat yang sama…. Hadeuhhhh, ga bisa kesel karena masih ngantuk bgt…. Pada akhirnya sampai di SPBU dekat Kp. Rambutan 07.30 Wib lanjut naek ojek sampai Rumah…..

Mandi Ganti Baju, Cus lagi Ngantor……!!

Begitulah cerita pendakian gue ke Gunung Sindoro lalu, Banyak pelajaran yang bisa kalian dan gue ambil di cerita ini. Semoga bermanfaat untuk kalian, kalau tidak juga gapapa gamama.

Ingat, Jangan pernah tinggalkan apapun selain jejak kaki dan jangan ambil apapun selain gambar. Jangan buang sampah di gunung, dan stop vandalisme. Kalau bukan kita yang jaga tempat main kita, siapa lagi. Salam kopi pahit dari gue yang manis…. maksa ya…

Biaya Perjalan selama Pendakian 
Gn. Sindoro Via Kledung
Tanggal 14 s.d 18 Agustus 2020
No Keterangan  Harga 
1 Gojek PP dari Cijangtung-Kp.Rambutan  50,000.00
2 Bus ke Bawen + Bus mini Charteran Bus Pergi  180,000.00
3 Mini Bus Pulang ke Wonosobo  10,000.00
4 Bus Pulang ke Kp. Rambutan  140,000.00
5 Surat keterangan Sehat di Kledung  30,000.00
6 Simaksi  25,000.00
7 Mobil Bak ke Pos 1  14,000.00
8 Ojek dari Pos 1 ke Basecamp  25,000.00
9 Beli Makan, Logistik, Jajan, Toilet  200,000.00
10 Sewa Tenda (Patungan)  7,000.00
11 Sewa Headlamp  15,000.00
12 Beli sarung Tangan dan Buff  40,000.00
Total Kurang lebih  736,000.00

Kalau kalian tidak jajan sebanyak gue, mungkin kalian bisa lebih irit dari ini, owh iya gue juga ke bantu karena logistik Nanda Dkk bwanyak, so gue ga jadi beli logistik on the spot…

Owh iya kenalan dulu yuk, temen mendaki gue kali ini… Instagram beberapa Pendaki yang bareng gue kemarin Sebagai berikut :

  1. @damar.fana
  2. @putraakbr_
  3. @ndikrun_a
  4. @wardhanawisnu18
  5. @yakub.daruss
  6. @nandaynr.a
  7. @ojik.fa
  8. @hmdntauuu
  9. @v3_bbeh
  10. Derry
  11. Bintang

Jangan lupa ya di follow buat nambah temen, See you semua, sampai jumpa di cerita berikutnya. Terima Kasih

 

 

12 Comments Add yours

  1. Fajero Fajira Fajiru berkata:

    Woii Nyai Pit Titisan Nyi Gunung Kawi.

    Ih bagus.

    Fr.
    Pangeran Pantai Selatan

    Suka

    1. Ihhhhh, makasihhhh,sering-sering mampir yak… Siapa tau dapet giveaway dari mimin… hahaha

      Suka

    2. fitrifebriana04 berkata:

      Masyaallah, indah bgt pemandangannya 🙂
      Kalo aku gak mungkin bisa kaya gini berangkat sendirian berasa anak ilang, nyasar di jalan aja kaya mao nangees 😥
      Btw kenapa pilih gunung sindoro ?

      Suka

      1. Alhamdulillah Hihihi, kalo feannn mahh jangan sendiriannn, kalo ilang ga ada 2nya… Kenapa milih Gn. Sindoro karena gunung tinggi di jawa barat sudah saya daki hampir semua dan sekarang mau selesaiin yang jawa tengah sebelum ke jawa timur…. Begituhhhh… maaciwww udah mampir btw💚🍃🌳

        Suka

  2. Wahyuni berkata:

    Gelar tiker dulu sambil minum kopi abc 3000an😌

    Suka

    1. di temenin jangan nih, ga ada yang lebih murahhh kopinya yun….??? hahaha

      Suka

  3. Deazbr berkata:

    Ternyata seru juga ya bisa menikmati keindahan alam dengan mata kepala sendiri :v

    Suka

    1. Kuylahhh kaka, biar makin seru… 🙂

      Suka

  4. Lio berkata:

    Bagus banget tempatny.. Kereng pengalamanyaa

    Suka

    1. Terima kasih kaka 🙂

      Suka

  5. Afril cute :) berkata:

    Ihhh berpejualang Dora yaaa, Wkwkwk keren

    Suka

    1. Aw aw aw…. Maaciiw udah mampir afrill sayong ❤️

      Suka

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.